SDN. KARANG ANYAR 05 PAGI
Selamat Datang !!!
SDN KARANG ANYAR 05 PAGI
Minggu, 09 Maret 2014
Minggu, 13 Oktober 2013
Bangun Budaya Bernalar sejak Dini
:
”Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kemampuan berpikir,” kata Guru Besar Aeronautika dan Astronautika Institut Teknologi Bandung (ITB) Ichsan Setya Putra dalam Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics (STEAM) Festival, di Museum Geologi Bandung, Sabtu (18/5).
Kemampuan berpikir yang dibutuhkan pada masa mendatang adalah berpikir untuk menghargai orang lain, menjunjung tinggi etika, menyintesis informasi, fokus dalam satu bidang tertentu, dan berpikir kreatif. Kemampuan itulah yang seharusnya dibangun melalui sekolah.
Untuk menggugah kemampuan bernalar masyarakat, sejumlah dosen ITB dari berbagai latar belakang keilmuan menggelar STEAM Festival. Acara yang mengekspos berbagai karya rekayasa, sains, dan seni berbasis sains itu merupakan bagian dari Bulan Budaya Bernalar 2013 yang digelar sejak akhir April.
”Masyarakat harus terus diajak untuk bernalar, bahkan terhadap hal-hal yang sudah biasa ditemukan sehari-hari,” ujar Ketua Panitia Bulan Budaya Bernalar Premana W Premadi.
Pendiri Eureka, Math and Science Learning Center, Alexander A Iskandar, menambahkan, pendidik memiliki peran penting dalam menumbuhkan kemampuan bernalar siswa. Sayangnya, keterbatasan kemampuan dan penghargaan yang rendah membuat sebagian besar guru di Indonesia justru tak mampu membangkitkan kemampuan berpikir kreatif siswa. (MZW)
Selasa, 21 Mei 2013
Bangun Budaya Bernalar sejak Dini
Bekal utama yang diperlukan agar anak-anak mampu bersaing dalam dunia
yang terus bergerak maju dan mengglobal adalah kemampuan berpikir logis.
Namun, pendidikan di Indonesia justru cenderung mengabaikan kemampuan
bernalar itu.
”Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kemampuan berpikir,” kata Guru Besar Aeronautika dan Astronautika Institut Teknologi Bandung (ITB) Ichsan Setya Putra dalam Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics (STEAM) Festival, di Museum Geologi Bandung, Sabtu (18/5).
Kemampuan berpikir yang dibutuhkan pada masa mendatang adalah berpikir untuk menghargai orang lain, menjunjung tinggi etika, menyintesis informasi, fokus dalam satu bidang tertentu, dan berpikir kreatif. Kemampuan itulah yang seharusnya dibangun melalui sekolah.
Untuk menggugah kemampuan bernalar masyarakat, sejumlah dosen ITB dari berbagai latar belakang keilmuan menggelar STEAM Festival. Acara yang mengekspos berbagai karya rekayasa, sains, dan seni berbasis sains itu merupakan bagian dari Bulan Budaya Bernalar 2013 yang digelar sejak akhir April.
”Masyarakat harus terus diajak untuk bernalar, bahkan terhadap hal-hal yang sudah biasa ditemukan sehari-hari,” ujar Ketua Panitia Bulan Budaya Bernalar Premana W Premadi.
Pendiri Eureka, Math and Science Learning Center, Alexander A Iskandar, menambahkan, pendidik memiliki peran penting dalam menumbuhkan kemampuan bernalar siswa. Sayangnya, keterbatasan kemampuan dan penghargaan yang rendah membuat sebagian besar guru di Indonesia justru tak mampu membangkitkan kemampuan berpikir kreatif siswa. (MZW)
”Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki kemampuan berpikir,” kata Guru Besar Aeronautika dan Astronautika Institut Teknologi Bandung (ITB) Ichsan Setya Putra dalam Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics (STEAM) Festival, di Museum Geologi Bandung, Sabtu (18/5).
Kemampuan berpikir yang dibutuhkan pada masa mendatang adalah berpikir untuk menghargai orang lain, menjunjung tinggi etika, menyintesis informasi, fokus dalam satu bidang tertentu, dan berpikir kreatif. Kemampuan itulah yang seharusnya dibangun melalui sekolah.
Untuk menggugah kemampuan bernalar masyarakat, sejumlah dosen ITB dari berbagai latar belakang keilmuan menggelar STEAM Festival. Acara yang mengekspos berbagai karya rekayasa, sains, dan seni berbasis sains itu merupakan bagian dari Bulan Budaya Bernalar 2013 yang digelar sejak akhir April.
”Masyarakat harus terus diajak untuk bernalar, bahkan terhadap hal-hal yang sudah biasa ditemukan sehari-hari,” ujar Ketua Panitia Bulan Budaya Bernalar Premana W Premadi.
Pendiri Eureka, Math and Science Learning Center, Alexander A Iskandar, menambahkan, pendidik memiliki peran penting dalam menumbuhkan kemampuan bernalar siswa. Sayangnya, keterbatasan kemampuan dan penghargaan yang rendah membuat sebagian besar guru di Indonesia justru tak mampu membangkitkan kemampuan berpikir kreatif siswa. (MZW)
Senin, 20 Mei 2013
Bahan Soal CPNS Honorer K2 Tahun 2013 Lebih Sulit dari Soal CPNS Pelamar Umum tahun 2012 - PPCI
Tingkat kelulusan ujian tulis atau tes kompetensi dasar (TKD) CPNS/CASN
2012 sangat rendah. Kondisi ini menjadi evaluasi penting pemerintah.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen
PAN-RB) meminta tenaga honorer kategori 2 (K2) mulai persiapan jelang
Ujian CPNS/CASN Honorer K2 2013 tahun depan. Tingkat kelulusan Ujian CPNS/CASN Honorer K2 2013 Sulit. Honorer K2 diharap Mulai mempersiapkan diri mempelajari soal-soal latihan CPNS/CASN dari sekarang.
Sebagaimana diketahui, ujian tulis CPNS/CASN
yang digelar 8 September lalu diikuti sekitar 165 ribu peserta.
Hasilnya, hanya 40 ribu (35 persen) peserta yang nilainya melampaui
passing grade dan berhak ikut tes lanjutan. Sisanya sebanyak 125 ribuan
pelamar gugur.
Dari tingkat kelulusan yang rendah tadi, mulai muncul desakan supaya passing grade dipangkas. Terutama pada tes tulis Ujian CPNS/CASN
Honorer K2 2013. Tetapi sampai sekarang pemerintah tetap bergeming.
Skor passing grade saat ini dianggap pemerintah sudah ideal untuk
menjaring calon PNS/ASN berkualitas.
"Supaya tingkat kelulusan ujian tulis meningkat,
harus mulai persiapan sejak sekarang," tutur Wamen PAN-RB Eko Prasojo.
Dia mengatakan jika tenaga honorer calon peserta tes CPNS/CASN mengetahui tiga bidang kompetensi yang diujikan.
Eko mengatakan, kompetensi utama yang menuntut
kemampuan tinggi adalah wawasan kebangsaan. "Kemampuan wawasan
kebangsaan perlu diperkuat," ucap dia. Apalagi kompetensi wawasan
kebangsaan ini kerap menjadi penjegal kelulusan.
Dua bidang lain yang tidak kalah penting untuk
diperhatikan adalah intelejensi umum dan karakteristik pribadi. Menurut
Eko, dua bidang ini menjadi cermin kepribadian calon aparatur. Eko juga
menanggapi soal desakan supaya passing grade ujian tulis CPNS/CASN dikurangi. Dia mengatakan, hasil tes tulis 8 September akan dievaluasi panitia nasional rekrutmen CPNS/CASN. "Tapi sampai sekarang insya"allah sama (passing grade tes tulis CPNS/CASN pelamar umum dan tenaga honorer K2, red)," jelas dia.
Sebagai catatan, skor passing grade kelompok lulusan
SMA/sederajat bidang karakteristik pribadi adalah 25, skor intelejensi
umun 5, dan skor wawasan kebangsaan 5. Lulusan DII/DII (27,5 – 7,5 –
7,5) serta lulusan SI ke atas (30 – 15 – 10). Jumlah tenaga honorer yang
berhak mengikuti ujian CPNS/CASN
tahun depan mencapai 600 ribu orang dengan kuota yang terbatas. Oleh
karena itu, Sangat dianjurkan bagi Honorer K2 untuk mempersiapkan sedini
mungkin seperti latihan soal di www.CPNS/CASN/CASNonline.com,
agar pada saat ujian nantinya yang diperkirakan pada bulan April atau
Mei 2013 tingkat kelulusan honorer tinggi.
Selasa, 14 Mei 2013
SDN KARANG ANYAR 05 PAGI
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1. Visi
“Menjadi Sekolag Dasar Negeri Unggulan
yang Berkualitas, Taqwa dan Mandiri”
2.
Misi
- Meningkatkan kwalitas SDM seluruh warga Sekolah, baik Tenaga Pendidik maupun Peserta Didik
- Meningkatkan Mutu Pendidikan, Moral, Sosial dan Intelektual.
- Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan seluruh warga Sekolah terhadap Tuhan YME
- Menghasilkan lulusan atau tamatan yang bermutu untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi
3. Tujuan
Mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, terampil dan mandiri sehingga
dapat meningkatkan mutu lulusan dan mutu pendidikan di SDN. Karang Anyar 05 Pagi.
Langganan:
Postingan (Atom)